Saturday, May 27, 2017

Life Not Equel Math ch.1


Chapter 1. yang jelas tidak jelas (which obvious not obvious)

Tahun 2291 sekali lagi bumi mengalami masa pergolakan besar, bukan bencanna ataupun peristiwa alam besar lainnya yang tengah melanda. Namun, setelah terjadinya krisis energi di awal tahun 2200, perang dunia ke tiga pun pecah. Lebih dari sepertiga penduduk dunia menjadi korban tewas dan sisanya mengalami kehilangan tempat tinggal dan kelaparan akibat perang yang berkecambuk hampir 80 tahun lamanya. 

Tahun 2281, perubahan pun terjadi. Hampir separuh penduduk dunia mulai melancarkan aksi pemberontakan disanna sini. Yang menyebabkan jalannya perang diberbagai belahan dunia mulai mengalami perubahan drastis lantaran musuh yang mereka lawan bukan lagi bangsa lain namun rakyat mereka sendiri.
Kekacauan semakin merebak, pembantaian pun terjadi dimana-mana. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi terhadap mereka satu jam ke depan. Karena yang ada dipikiran mereka hanya rasa takut sampai terkadang lupa bagaimana cara bernapas.

Dunia pun kini terbagi menjadi tiga kubu. Kubu utopia yang memiliki ambisi untuk memonopoli energi sehingga mencapai pemerataan lantaran berpusat di satu komando, kubu fusionieren yang memiliki ambisi bersama merdeka dan menolak tegas ambisi utopia, serta kubu leute yang dibentuk perserikatan warga dunia pada tahun 2281 yang memilih berjuang demi kebebasan hak warga sipil di berbagai belahan dunia.
Ketiga kubu tersebut terus berseteru tanpa pernah memiliki pemikiran untuk bernegoisasi memecahkan masalah tanpa angkat senjata. Waktu pun terus berlalu hingga pada tahun 2291 dunia mulai memiliki harapan baru. Salah seorang ilmuan berkebangsaan indonesia yang kini telah melebur bersama dengan leute telah berhasil menemukan sebuah terobosan energi terbarukan yang mampu menopang kebutuhan seluruh energi di dunia tanpa bergantung pada energi fosil. Energi tersebut pun dikenal dengan zeitlos. Sebuah energi yang memiliki prinsip hampir mirip seperti nuklir namun tidak menghasilkan radiasi. 

Keadaan mulai berubah, kubu leute yang semakin tersudutkan oleh kubu lainnya mulai menjadi pusat perhatiaan dunia lantaran ancaman sekaligus tawaran yang mereka buat telah menyudutkan kedua lawannya. Leute yang telah berhasil menciptakan zeitlos pun mengumumkan perdamaian untuk seluruh bangsa di dunia dengan energi tanpa batas, serta mengancam telah menciptakan senjata yang mampu menghancurkan bumi dalam hitungan detik jika perdamaian tersebut tidak tercapai.

Seluruh umat manusia di berbagai belahan dunia pun kini dihadapkan pada dua pilihan damai atau musnah. Berbagai pertempuran di belahan bumi kini memilih untuk melakukan genjatan senjata, meski demikian tak satupun dari hal tersebut menandakan dunia telah sepenuhnya damai. Keadaan justru semakin mencekam ketika senjata pemusnah milik Leute di uji cobakan terhadap sekumpulan asteroid di planet saturnus.
Juli 2291 negara leute pun memutuskan melakukan perundingan perdamaian terhadap kedua kubu lawanya.  Meski sebelumnya pihak leute telah melakukan tindakan yang mengancam. Namun,  pada perundingan kali ini leute memilih untuk membebaskan keputusan damai antara ketiga belah pihak tanpa melihat tekannan yang telah dilakukan oleh leute.

Perdamaian pun akhinya tercapai dan ketiga kubu tersebut kini memutuskan untuk membentuk tiga negara besar dengan tujuan mengurangi ketidak merataan di berbagai belahan dunia. Meski demikian, cerita ini bukanlah sebuah cerita tentang berdirinya ketiga negara besar yang sekali lagi mencapai perdamaian dunia. Namun, ini adalah cerita ku, cerita dimana aku akan menatap masa depan terlepas dari adanya sejarah kelam yang hampir memusnahkan segalanya.

 7 januari 2301, sepuluh tahun sudah dunia kembali mengalami masa damainya. Meski luka diberbagai belahan dunia akibat perang yang berkepanjangan belum sepenuihnya hilang. Kini masyarakat dunia kembali bahu - membahu membangun dunia yang lebih baik lagi. Begitupun dengan saya yang memiliki tujuan untuk mempunyai seorang kekasih sebelum memasuki kelas 3 sma di sekolah yang tengah aku ikuti. Hahaha memang terdengar agak konyol tapi itulah kenyataannya.

Dan ngomongin masalah kekasih, sebenarnya sih aku juga tak tahu apa atau bagaimana rasanya memiliki kekasih. Yang ku tahu memiliki seorang kekasih  rasanya ‘bagaikan dunia menjadi lebih berwarna dan waktu serasa terhenti’ itupun saya dapat dari nonton film atau baca dari buku entah itu novel maupun biografi seseorang. Apa benar pacaran itu indah? Kalau iya, seperti apa keindahan dari pacaran, dimana letak seseorang bisa merasakan keindahan tersebut? Padahal kalau saya amati, yang namanya pacaran cuma berduaan dengan kekasihnya, pergi kesanna-sini tanpa tujuan seperti daun kering yang terbawa angin. Makan ini makan itu seperti orang kelaparan. Atau, nonton film ini nonton film itu seperti orang yang haus hiburan. Jadi dimana letak keindahan dari sebuah pacaran? Dimana letak jatuh cinta terhadap kekasih dapat menghentikan waktu atau mengubah warna dunia? Dan kalau dengan memiliki kekasih dapat menghentikan waktu, aku yakin di dunia ini tidak akan ada namanya teori mesin waktu yang mana hampir banyak ilmuwan berlomba-lomba untuk menciptakan mesin yang dapat melompati waktu, meski pada kenyataannya tak pernah ada. Jadi seperti apa itu pacaran?

Berulang kali aku pikirkan tentang semua pertanyaan itu. Namun, tak satu jawaban pun yang bisa saya terima dengan logis tanpa mengorbankan pihak lain. Dan karena alasan tersebutlah saat ini saya memilih untuk merasakan bagaimana memiliki seorang pacar ketimbang menebak-nebak melaui dunia virtualku sendiri yang terdengar seperti orang gila.

Diawal semester tahun keduaku ini, saya memutuskan untuk memulai observasi tentang apa itu cinta. Karena prinsip yang aku miliki adalah mencari tahu sendiri sebelum bertanya. Maka kali ini akupun tengah menyusun berbagai rencanna untuk mencari seorang pacar yang bisa membuat saya mangerti makna cinta dimana dunia serasa menjadi lebih berwarna atau waktu serasa terhenti serta memahami mengapa banyak orang ingin memiliki seorang pacar terutama saat masih di SMA.

Meski aku tidak tahu apa itu pacar, namun aku tahu satu persyaratan yang harus pertama kali dimiliki seseorang sebelum memiliki pacar. Ketertarikan kepada seseorang, ya itu jawabannya. Namun, ketertarikan seperti apa? Dalam kasus ini sebaiknya saya bertanya kepada seseorang yang sudah ahli dalam bidang percintaan SMA.

Kira-kira siapa ya? Kebetulan ada si edward mending aku samperin saja.
“Ed..! gimana kabarnya?”
“Oh, baik. Kalau kamu sendiri gimana? Terus ngomong-ngomong tahun ini kita sekelas lagi apa nggak ya?”
“ kabar ku baik, masalah kelas, semoga saja kita nggak sama.”
“kenapa? Kamu sudah nggak suka sama saya ya?”
“jijik amat suka sama kamu, suka juga pilih-pilih kali, masa tongkat makan tongkat?”
“emang tongkat bisa makan tongkat?”
“sudahlah nggak usah bahas itu, bikin jijik saja... ngomongin masalah suka, disekolah ini sudah ada cewek yang kamu suka?”
“kenapa sih, kamu mau nembak aku? Maaf ya aku juga milih-milih kali”
“siapa lagi yang bilang begitu. Serius nih..!”
“okey.., aku serius. Kalau masalah suka sama cewek di sekolah ini mungkin ada mungkin juga tidak ada. Kenapa sih?”
“enggak, cuma mau tanya saja”
“atau kamu sedang punya perasaan sama cewek?”
“sejujurnya saya nggak punya kok, cuma aku penasaran saja kenapa anak-anak ingin banget yang namanya punya pacar.”
“hahaha... masa kamu nggak tahu masalah kayak gitu?”
“jangan ketawa, kamu sendiri emang sudah tahu?”
entah kenapa raut wajah edward menjadi dingin selepas aku bertanya seperti itu. “kenapa, kok diam?”
“s...sebenernya saya juga ingin ngerasain punya pacar.”
 “heh...!”
“oh iya, kalau kamu ingin tahu rasanya punya pacar mending kamu ikut perserikatan yang saya ikuti saja.”
“perserikatan? Perserikatan apa?”
“ya tentu saja perserikatan jones, dimana semua laki-laki jones disekolah ini berkumpul dan berbagi informasi masalah dunia percintaan dan berusaha bersama untuk mencapai kebahagiaan sejati dari sebuah cinta SMA! Bagaimana menakjubkan bukan”
“kedengarnya menjijikan. Tapi, maaf saja aku masih ingin berjuang dengan tangan sendiri. Mungkin lain kali aku akan ikut.”
Bel masuk telah berbunyi, akhirnya pembicaraanku dengan si edward pun tidak menghasilkan apa-apa. Tapi tak apa, ini masih hari pertama sekolah, jadi masih tersisa banyak waktu untuk melakukan observasi mengenai apa itu pacar.
“selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya aksama disca, umur 23 tahun. Saya mengajar matematika dan mulai dari sekarang saya akan menjadi wali kelas kalian selama satu tahun ini. Kalian boleh memanggil saya bu disca. Apa ada pertanyaan?”
"...."
“okey kalau tidak ada pertanyaan saya akan lanjut mengabsen kalian,. Tapi sebelum itu, ibu juga mau memperkenalkan murid pindahan dari program pertukaran siswa antar negara yang akan sekelas dengan kalian. Jadi ibu harap kalian bisa menerima dia dengan baik. Kalau gitu ayo masuk!”
“Permisi.... Perkenalkan nama saya aria cheryl, saya berasal dari negara fusionieren yang tepatnya terletak di kota maya provinsi braya ..,”
“wah, cantik banget...!” ucapku dalam hati terkagum-kagum terhadap parasnya yang cantik.
“apa ada yang mau ditanyakan..?  kalau tdak ada maka akan saya lanjutkan dengan mengabsen, dan untuk cheryl silahkan cari tempat duduk yang kosong.”
“baik bu”
“salam kenal.” Sapa cheryl kepadaku.
“ss...sa...salam kenal juga” Aduh kenapa aku jadi gugup begini padahal kan dia cuma menyapa saya.
“nama saya cheryl kalau kamu?”
“namaku akio ahsan, kalau kamu butuh apa-apa jangan sungkan untuk memberitahu saya ya?”
“iya, terimakasih ya!”
Wah... indah sekali suaranya.Tanpa kusadari aku telah memujinya dalam hati. Entah perasaan apa yang kurasakan ini. Padahal baru pertama kali aku melihat dia tapi rasanya sudah tidak asing lagi. Tapi apapun itu sebaiknya saat ini aku fokus saja pada pelajaran.
 “baiklah kalau gitu kita langsung mulai saja pelajarannya, untuk pertemuan kali ini saya akan membahas persamaan kuadrat jadi kalian bisa buka buku modul di halaman 25.”
Berapa kalipun aku ingin fokus ke depan tetap saja pikiranku enggan untuk memalingkan nya dari wajah cheryl. Ada apa denganku? Ada apa dengan cheryl? Mengapa pikiranku tidak bisa fokus ke pelajaran, mengapa aku ingin terus mempertahikannya. Akio, sadarlah akio ini hari pertamamu di sekolah. Jangan buat reputasimu menjadi buruk.
Tanpa sadar ternyata sambil memikirkan cheryl, pandanganku pun terus tertuju ke dia.
“ada apa cheryl?” tanyaku secara spontan setelah melihatnya kebingungan.
“e... karena tadi terlalu gugup, aku lupa bawa buku  modulnya, gimana ya?”
“ooh..  itu ya? Kamu bisa pinjam punya saya kok.”
“tapi kamu sendiri gimana?”
“tenang saja, saya bisa gabung sama edward kok.”
“kalau begitu baiklah saya terima,  maaf ya merepotkan.”
“oh tidak apa-apa kok. Lain kali kalau butuh bantuan jangan sungkan untuk bilang ya.” Jawabku tersenyum.
“em!” jawabnya mengangguk.
Okey selanjutnya tinggal gabung sama edward, semoga saja dengan begini saya bisa lebih fokus ke pelajaran.
“sst... sst... ed...! edward!” bisikku memanggil edward.
“ada apa?”
“aku gabung ya?”
“maksudnya?”
“itu, buku modulnya?” jawabku sambil melirik ke buku modulnya.
“punya kamu mana?”
“punyaku ketinggalan, gabung ya?”
“ya sudahlah, ayo!”
****
Bel berakhir telah berbunyi, dan pada akhirnya saya tidak mendapatkan apa-apa tentang seseorang yang bisa aku jadikan pacar.
“hah... !” keluhku menghela napas sambil berjalan meuju rumah ditemani edward yang rumahnya sejalan dengan rumahku.
“kenapa, suram banget?” tanya si edward.
“tidak apa-apa, cuma semua rencanna yang aku susun hari ini tidak membuahkan apa-apa.”
“rencanna apa?”
“ya rencanna mencari pacar, eh bukan tapi rencanna... rencanna klub, ya rencanna membuat klub!”
“heeeeh... rencanna mencari pacar atau rencanna membuat klub? Yang aku tahu perkataan seseorang yang diungkapkan secara spontan saat melamun adalah kata yang benar-benar jujur dari hati. Jadi, mencari pacar atau membuat klub?” sahutnya yang terus mendesakku untuk berkata jujur.
“rencanna membuat klub.”
“serius? Saya sudah tiga tahun berteman denganmu lho? Saya tahu mana yang bohong dan mana yang jujur. Jadi membuat pacar atau mencari klub? Ups salah, membuat klub atau mencari pacar?”
“baiklah aku akan jujur. Sebenarnya aku sedang mencari pacar. Tapi ini bukan untuk sesuatu yang kotor atau kepuasan diri. Tapi ini lebih ke rasa ingin tahu apa itu pacaran.”
“hahaha.... “
“kenapa ketawa?”
“enggak, cuma lucu saja. Anak jenius nomor 3 di sekolah internasional nggak tahu apa itu pacaran. Sangat impossible!”
“sudah, jangan mengejekku, manusia juga punya kelemahan.”
 “oooh jadi kamu manusia ya?”
“emang selama ini kamu mengaggap aku apa?”
“otak cpu! Hahaha... nggak cuma becanda kok. Jadi..?”
“ya kayak gitu.”
“tapi ngomongin pacar, bukankah tadi pagi kamu sudah memiliki kandidat untuk dijadikan pacar?”
“maksudnya?
“sebenarnya tadi pagi buku modul kamu nggak ketinggalan kan, tapi kamu pinjamkan ke cheryl?”
“iya, terus kenapa?”
“bukankah itu juga trik untuk mencuri hati seseorang yang mau dijadikan pacar? Terus ngapain kamu jadi suram, bukankah itu sudah baik?”
Hah, menjadikan cheryl sebagai pacar? Itu nggak mungkin, mengenal dekat saja belum, masa mau dijadikan pacar. Lagian juga tadi pagi aku menolongnya bukan karena perasaan cinta tapi lebih ke rasa ingin menolong lantaran kasihan, dan itu pun wajar sebagai teman. Lalu apa alasanku untuk menjadikan dia pacar? Kan kalau mau pacaran harus di awali rasa cinta?
“kan bisa memulainya dengan berteman dahulu?”
“hah? Kamu baca pikiranku ya?”
“nggak! Dari raut wajahmu sudah kelihatan.” 


bersambung

Note : Hak Cipta karya tulis ini sepenuhnya milik Hirekija. dilarang melakukan penggandaan atau plagiat dalam bentuk apapun.  cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. 
Load disqus comments

0 comments