Saturday, December 31, 2016

Symdrom asli Jepang

Japanese Syndrome
Japanese Syndrome

Hisashiburi kali ini Hirekija akan mem-posting suatu hal aneh yang hanya terjadi pada Orang jepang atau Orang-orang yang menyukai subkultur jepang atau dibebut Otaku (apa itu Otaku). Mengapa bisa begitu?, itu karena Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat bullying terbesar, serta kebudayaan nya yang tidak jauh dari dunia 2D, jadi bukan tidak mungkin muncul syndrome seperti menikah dengan tokoh anime, menghayal berlebih, atau untuk orang luar negeri Jepang memiliki syndrome yang merasa bahwa Jepang adalah segalanya atau juga ada pendapat lain yaitu penyebab penyakit sosial ini banyak faktornya, jadi faktornya bukan karena kecanduan Anime, Manga dan Game saja, tetapi ada faktor lainnya seperti faktor yang datangnya dari pengaruh keluarga, lingkungan dan lain-lain. Jadi tidak semua pengemar anime seperti yang dijelaskan dalam artikel ini. Namun karena di Jepang memang sumber asal muasal anime, maka tidak sedikit juga pengemar anime yang bermasalah disana. cukup basa-basinya mari kita mulai.

1. Chuunibyou

Chuunibyou demo koi ga shitai
Chuunibyou demo koi ga shitai
Chuunibyou berarti atau sindrom atau gejala kelas dua SMP. Chuunibyou adalah suatu gejala di mana seorang anak yang berumur sekitar 14 tahun cenderung bersikap sok atau bersikap seolah olah ia memiliki kekuatan khusus dan semacamnya. Bahkan sampai ada yang merasa jadi orang paling hebat sampai meremehkan orang yang ada disekitarnya.Biasanya terjadi pada anak remaja berkisar 14 tahunan atau tepatnya kelas 2 makanya dinamakan sindrom kelas dua SMP, namun ada juga Chuunibyou yang sudah dewasa dan berstatus murid SMA atau bahkan umur yang normalnya sudah bekerja. pengidap biasanya sembuh seiring bertumbuhnya umur atau sadar karena lama - kelamaan merasa malu (anime yang memperlihatkan Chuunibyou adalah Chuunibyou demo koi ga shitai)

2. WEEABOO
WANT TO BE JAPANESE
WEEABOO
WEEABOO sering disamakan dengan WAPANESE atau singkatan dari WANT TO BE JAPANESE atau JAPANESE WANNABE atau orang jepang jadi-jadian atau alay jejepangan. Weeaboo bisa dianggap pengemar anime versi ekstrim. Seorang pengemar anime belum tentu adalah Weaaboo, namun Weaaboo pasti adalah pengemar anime. Weeaboo adalah orang yang senang mempertontonkan dirinya yang sangat jepang, melebihi orang jepang asli(walau dengan logat yang salah).
Mereka sebetulnya orang yang sangat terobsesi dengan jepang, bertingkah seperti orang jepang dan seolah sedang tinggal di jepang, bersifat seperi orang jepang, berbicara dengan gaya jepang dengan segala istilah - istilah terupdatenya sendiri atau bisa disebut bahasa alay ngarang sendiri biasanya semua kata ditambahkan Desu yang sebenarnya adalah kata untuk mempersopan kalimat bahasa Jepang (contoh: ihhh... kucingnya neko neko kawaiiii desu... yang berarti "ihhh...kucingnya kucing - kucing lucu..."). Padahal mereka sama sekali bukan orang jepang, bukan warga negara jepang, dan tidak tinggal di jepang. Inspirasi mereka berasal dari anime atau manga. Bagi mereka anime dan manga adalah sumber utama maha kebenaran, ilmu pengetahuan, dan juga bahasa. Dalam benaknya negara jepang adalah semacam holy land di planet ini, dan segala hal mengenai jepang adalah yang paling Super ultrafantasticmegawesome(salah satu bahasa alay orang Jepang yang sebenarnya :super ultra fantastic mega awesome). Bagi mereka, semua orang harus beranggapan baik mengenai jepang, termasuk mengerti dan memahami jepang baik budaya, tradisi dan kebiasaannya.Mereka akan naik pitam jika kamu berani mencoba menjelek-jelekan jepang.
Fenomena Weeaboo ini sudah banyak terjadi dan tersebar ke seluruh dunia, termasuk indonesia. Weeaboo adalah pengemar anime yang merasa dirinya seperti di kehidupan anime dan bergaya kejepang jepangan.


3. Nijikon
Nijikon
Nijigen-kun

Nijikon adalah istilah dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk merujuk orang yang hanya tertarik atau terobsesi dengan wujud dua dimensional (2D atau dalam bahasa Jepang nijigen biasanya tokoh seperti ini dalam anime dipanggil dengan nama panggilan nijigen-kun) berupa karakter anime, manga, dan permainan video, yang notabene merupakan depiksi dua dimensi di atas kertas atau layar, serta figur boneka dari karakter tersebut. Istilah ini merupakan singkatan dari istilah Nijigen kompurekkusu ( Kompleks 2 Dimensi ).
Orang yang terobsesi kepada salah satu atau lebih karakter dalam anime, manga, atau permainan video menyebut diri mereka sebagai Nijigen Otaku ( Niji Ota ) atau Otaku penggemar 2 dimensi. Sebaliknya, Pengemar Anime ini sendiri tidak pernah mengaku dirinya menderita Nijikon.
Pada kasus yang serius, laki-laki penderita Nijikon hanya memiliki rasa cinta kepada karakter perempuan dalam anime, manga, atau permainan video. Pada pria maupun wanita penderita Nijikon, minat seksual terhadap manusia lawan jenis atau kehidupan nyata sudah tidak ada lagi. salah satu contohnya adalah Lee Jin Gyu, pemuda Korea, menikahi darimakura, sebuah bantal besar yang menampilkan karakter anime favoritnya, Fate Testarossa. Fate Testarossa sendiri merupakan tokoh terkenal di Mahou Shoujo Lyrical Nanoha. Pada pernikahannya, dia menghiasai bantalnya dengan gaun pengantin dan berdiri di hadapan pendeta.

4. Hikikomori
NHK ni Youkoso
Anime Hikikomori
Hikikomori sendiri adalah istilah Jepang yang berarti menarik diri dan mulai menarik perhatian media sejak 1999-2000an karena kasusnya yang cukup fenomenal. Diduga ada 2 juta remaja Jepang ( kebanyakan umur 13-20 tahun ) yang mengalami penyakit ini.
Sindrom yang paling jelas dari hikikomori adalah tidak pernah keluar kamar atau rumah. Bahkan tercatat ada beberapa orang yang tidak keluar dari kamarnya selama 10 tahun ( yang pasti di dalam kamar ada kamar mandinya ).Fenomena ini sering dijumpai di negara maju. Di banyak negara, hikikomori dianggap sebagai penyakit psikologi, sindrom PDD dan autisme. Hanya di Jepang, Hikikomori dianggap sebagai fenomena sosial ( saking banyaknya ).
Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa faktor keluarga berada dibalik kasus-kasus hikikomori.Hilangnya figur ayah ( terlalu sibuk bekerja ), ibu yang terlalu memanjakan anak, dan tekanan akademik di sekolah, school bullying, dan maraknya video game di Jepang. Semakin tua seorang hikikomori, semakin kecil kemungkinan dia bisa berkompeten di dunia luar. Bahkan ada kemungkinan tidak bisa kembali normal untuk bekerja atau membangun relasi sosial, seperti menikah. (contoh anime yang mempertotonkan Hikikomori adalah NHK ni Youkosou)

5. Paris Syndrome
Paris Syndrome
Paris Syndrome
Sindrom Paris adalah kelainan eksklusif milik orang-orang Jepang yang jadi stres karena mengunjungi Prancis dan Spanyol.
Sindrom Paris muncul karena budaya yang mungkin beda jauh sama Jepang. “Kekagetan” ini muncul menjadi macam-macam bentuk, di antaranya kecemasan, kehilangan awareness terhadap dunia nyata, delusi, dan halusinasi.
Para ahli menduga, sindrom ini muncul karena orang Jepang punya bayangan tentang Paris yang ternyata beda dengan aslinya. Ini bikin stres.
Selain itu perbedaan kultur, hambatan masalah bahasa, dan kelelahan fisik-mental juga bisa jadi penyebab.
Psikoterapi dan konseling sudah cukup kok untuk menyembuhkan sindrom ini.


disadur dengan banyak perubahan dari berbagai sumber
#mungkin postingan ini akan di update lagi, jadi terus kunjungi hirekija.blogspot.com yahh dan lagi terima kasih telah mengunjungi kami
Load disqus comments

0 comments