Saturday, February 18, 2023

Dimensi kehidupan


Sebenernya apa yang dicari dari kehidupan
Mengapa kehidupan indah dan suram
Sedangkan kehidupan hanya kedipan mata
Ada yang berkata jika ini mimpi
Tapi selalu ada arti yang lebih dari mimpi
Ada yang berujar kalau ini nyata
Namun ketika esok datang hari ini tak lebih dari ingatan
Yang mudah pudar
Yang mudah padam

Kehidupan
Selalu dicari
Selalu dimaki
Selalu ditangisi

Lantas, apakah ini syukur atau kufur?


Sumber ilustrasi dari : https://www.vecteezy.com/free-vector/life
Continue reading...

Saturday, February 19, 2022

Pada akhirnya

banyak dari kita selalu merenungkan tentang apa yang akan kita lakukan kedepannya, sebagian dipenuhi dengan ketakutan, harapan, serta sesal.

Normalkah itu?
Tentu saja normal, setiap manusia yang hidup pasti akan memiliki kehendak, keinginan atau apapun sebutannya untuk terus bergerak maju sehingga masa yang ia miliki akan menjadi lebih berharga. 

Terus mengapa harus bermimpi?
Lama hidup seseorang tak dapat diketahui, panjang atau pendeknya umur setiap mahluk tak ada yang mengetahui, dengan adanya alasan yang sederhana itu, bermimpi menjadi hal yang paling mendasar untuk dimiliki setiap manusia, sebab hidup tanpa mimpi, seseorang akan lebih cepat merasa bosan karena warna yang dimiliki dalam hidupnya bergerak tanpa ada perubahan layaknya menonton film yang sama terus menerus.

Mengapa manusia ditimpa berbagai masalah?
Sekalipun hidup tanpa mimpi sama layaknya menonton film yang diulang-ulang, namun bukan berarti setiap peristiwa dan kejadian yang kita alami akan terus sesuai dengan prediksi kita. Tentu saja kejadian demi kejadian, peristiwa demi peristiwa akan datang mengisi waktu dan kenangan hidup kita. Seiring meningkatnya umur seseorang semakin bertambah juga pengalaman dan peristiwa dari kegiatan yang ia lakukan di manapun ia berada. Jadi wajar saja jika semakin bertambahnya umur kita semakin besar pula masalah yang akan kita hadapi.

Lalu apakah harus lari atau berhenti tumbuh agar masalah tidak Datang menghampiri?
Setiap mahluk yang hidup di dunia pasti akan memiliki masalah, karena itu adalah bagian dari proses seseorang untuk terus mempertahankan kehidupannya di dunia. Tanpa masalah seseorang cenderung menjadi lupa dan hidup dengan semena-mena tanpa memikirkan konsekuensi dari apa yang telah dilakukannya.

Terus apa itu masalah?
Menurut Wikipedia Masalah //ma·sa·lah// (bahasa Inggrisproblem) didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan.

Bisa juga diartikan kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.

Dari adanya definisi diatas dapat diartikan bahwa sebenarnya masalah yang kita alami setiap harinya adalah hasil dari tindakan yang kita lakukan baik secara langsung maupun tidak langsung dimana hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan sesuatu akan dikatakan sebagai masalah jika kita menganggap nya masalah, karena apa yang saat ini kita rasa sebagai masalah belum tentu menjadi masalah jika dihadapkan kepada orang lain. Sehingga seberat apapun masalah yang kita miliki, jangan pernah menganggap itu yang paling berat dibandingkan apapun yang ada di dunia ini. Sebab masalah adalah bagian dari hidup kita sendiri, jika kita mampu menerima kebahagiaan mengapa takut untuk menyelesaikan masalah kita sendiri?

Sesuai judul yang penulis buat, pada akhirnya kebahagiaan, kesedihan, rasa sakit, dan perasaan lainnya akan menjadi suatu masalah untuk kita jika kita sikapi dengan cara pandang yang berlebihan karena pada hakikatnya jika ada awal maka ada akhir. Tetap jalani hidup ini dengan apa adanya, syukuri dan terima apa yang kita miliki saat ini sebelum semuanya hilang dari hadapan kita.

Sekian coretanku ini, semoga tulisan ini bermanfaat dan sebagian besar tulisan ini dibuat berdasarkan objektivitas penulis, sehingga apabila terdapat kalimat yang berlebihan mohon untuk dimaklumi, karena tujuan tulisan ini sebatas untuk instrospeksi.

Continue reading...

Wednesday, November 11, 2020

Apakah masa lalumu menentukan siapa kamu sebenarnya?

Terlahir di dunia tidak lepas dari masa lalu, sekarang dan masa depan, setiap kehidupan memiliki cerita. Ada awal ada akhir, pertanyaanya apakah masa lalumu akan menentukan sebagai apa kamu dimasa depan?
Menurutku jawabannya ya dan tidak.
Ketika seseorang terlahir ke dunia ini, seseorang sudah diberikan bakat dan sifat yang dibawa oleh kedua orangtuanya, terlepas dari apakah itu baik atau buruk, ketika anak tersebut tumbuh, sifat dan perilaku dia akan tercermin berdasarkan pengalaman yang ia terima ketika berada di lingkungan keluarga dan sekitarnya.
Jika lingkungan keluarga dia baik, maka kepribadian anak tersebut akan menjadi baik, namun tidak sedikit pula justru menjadi berkebalikan. Hal ini kembali lagi kepada bagaimana lingkungan keluarga dia memperlakukannya, ketika seorang anak terlalu dimanja maka akan muncul salah satu dari dua sifat ini.
Pertama ia akan menjadi tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan condong terlalu bergantung kepada orang lain tanpa memikirkan feedback apa yang akan ia terima dari orang tersebut
Kedua ia akan menjadi besar kepala dan cenderung apa yang ia katakan harus di dapatkan dan tidak peduli dengan prosesnya.
Lalu apa yang terjadi jika lingkungan keluarganya justru merupakan broken home?
Keadaannya tidak terlalu berbeda dengan yang sebelumnya, tapi lebih condong ke sifat yang berlawanan dari sebelumnya.
Seorang anak yang terlahir dalam keluarga broken home akan menjadi baik jika anak tersebut menjadikan apa yang ia alami sebagai contoh agar tidak melakukan hal yang sama seperti keluarganya. Namun, banyak juga anak yang akhirnya jatuh ke jalan yang salah, alih-alih mencari kasih sayang, ia justru menghalalkan segala sesuatu yang menurutnya menarik dan bisa dijadikan pelipur lara.
Singkat cerita luka baik atau buruk yang seseorang terima dimasa lalu memang andil dalam menentukan siapa kamu sebenarnya, tapi semua itu kembali kepada pribadimu masing-masing, karena hidup itu pilihan, jalan apa yang akan kamu ambil itulah yang akan kamu temukan.
Memang kadang kenyataan tidak sesuai dengan mimpi, tapi akan menjadi lebih baik jika setiap detik yang kamu lewati, kamu gunakan dan terima dengan bijak. Karna mau seperti apapun itu, itulah hidupmu, dan waktu tidak bisa diputar kembali.
Note. Tulisan ini ditulis berdasarkan pengamatan sekaligus pengalaman pribadi, dan tidak berdasarkan teori.
Continue reading...

Monday, October 26, 2020

Cerminan


Sebenarnya, untuk apa sih merenung..?
ketika kesadaran tak menyentuh palung
sebenarnya, apa sih itu sedih..?
jika yang selalu dipinta, pedih
sebenarnya, apa sih itu bahagia..?
ketika lupa yang ditapak

Apa hidup
Apa mati
Tak ada hitam jika tak ada putih
Tak ada putih jika hitam tak ada
Lalu apa keberadaan itu
Apa hanya angan semata?
Atau, memang kenyataan

Aku tak tahu namun aku tahu
Kamu tahu tapi juga tak tahu
Karna itu semua hanya satu
Ya,... Hanya satu
Yakni hidup...
Aku hidup kamu hidup
Semua tahu kita hidup
Tapi semua juga tak tahu
Jika saat ini mungkin kita mati....

Bukan hilang nafas
Bukan hilang raga
Tapi hilang sadar
Juga hilang akal
Continue reading...

Tuesday, September 22, 2020

Hidup

Hidup, setiap yang bernafas, setiap yang berjalan, dan setiap yang berfikir...
Kehidupan tak ubahnya pohon, dari sebutir benih yang tumbuh menjadi tunas, semakin tinggi semakin menguatkan batang dan dahan. Berdiri sendiri diterpa angin, badai, panas dan hujan...
Kehidupan manusia takkan pernah luput dari suatu perjuangan, berjuang demi sesuap nasi, berjuang demi kebebasan, berjuang demi kebahagiaan dan masih banyak perjuangan yang dilakukan setiap individu yang menginginkan kehidupan.
Namun, terkadang kerasnya kenyataan yang dihadapi seseorang menjadikannya terjatuh hingga ke dasar yang mungkin takkan bisa kembali ke tempat semula, membuatnya lupa tentang makna dari apa yang telah ia lewati, lupa akan tujuan apa yang sebenarnya ingin ia gapai...
Lalu siapakah yang harus kita salahkan disini, apakah keluarga kita, apakah kelahiran kita, apakah teman kita, atau... apakah tempat saat ini kita berpijak?
Mari kita lupakan sejenak siapa yang harus disalahkan, tapi pikirkan bagaimana kita harus menerima apa yang telah terjadi. Sesakit apapun, seperih apapun suatu hal yang telah terjadi dikehidupan kita akan menjadi lebih menyakitkan ketika kita tidak bisa melupakan perasaan tersebut.
Tak ada salahnya jika untuk mengingatnya, tapi cobalah untuk mengingat bukan dengan rasa sakit itu, tapi cobalah untuk mengingatnya sebagai catatan agar kita bisa bergerak maju dan terus maju hingga kita menjadi lebih baik.
Sebuah kehidupan bukan suatu keabadian, akan tiba waktunya ketika kita akan memudar hingga lupa apa itu rasa sakit, apa itu bahagia, dan semua perasaan yang pernah kita alami...
Penulis sendiri merasa bahwa apa yang saat ini tulis pun tak ubahnya rangkaian kata biasa yang dapat ditemui dimana-mana dan ia pun kadang berfikir bahwa apa yang ia tulis bukan tidak mungkin bahwa ia telah atau akan mengingkari nya
Namun, bukan berarti bahwa apa yang kita rasakan saat ini, apa yang kita sesalkan atas sesuatu yang terjadi dimasa lalu, dan apa yang membuat kita merasa sakit bahkan ketika hanya mengingatnya saja akan menjadi hal yang sama untuk orang lain...
Mungkin kita tersakiti, mungkin kita menyesali, namun... Dari apa yang telah terjadi pasti akan ada orang lain diluar sana yang menganggap bahwa "itulah hidupmu tetap jalani, tetap lanjutkan" atau "aku belajar darimu, terimakasih untuk pengalamanya" dan masih banyak lagi kalimat yang mungkin ketika kau mendengarnya kau akan merasa kalau kau pernah ada dihati mereka meski hanya sekilas, atau kau akan bangga karena kau telah berhasil ikut memberi sedikit warna dari jutaan hingga milyaran warna kehidupan yang bersinar di dunia...
Mungkin besok, atau mungkin lusa, Minggu depan, tahun depan atau bahkan seabad kemudian seseorang akan mengapresiasi perjalanan yang telah kita lewati. Namun bukan itu tujuan kita hidup.
Karena inti dari hidup kita adalah bukan hanya sebatas harta, kekuasaan, kenikmatan atau hal2 yang berkaitan dengan materi semata, tapi untuk menjalani hidup sebagai manusia yang "hidup untuk hidup yang lebih hidup..."

Continue reading...